7 Danau dengan Kisah Menakutkan di Dunia

Danau menjadi salah satu atraksi wisata yang banyak dikunjungi oleh wisatawan. Selain menyuguhkan pemandangan yang menakjubkan, setiap danau memiliki karakteristik yang membedakannya antara satu sama lain.

Berikut adalah danau dengan kisah paling menakutkan versi ANEH BIN UNIK, yang telah berhasil menarik banyak wisatawan, simak ulasannya di bawah ini :



1. Danau Natron

Ketika fotografer Nick Brandt pertama kali mengunjungi Danau Natron, di Tanzania Utara, ia dikejutkan oleh keberadaan patung-patung hewan yang mengerikan yang terlihat di pinggiran danau. Anehnya lagi, patung-patung itu ternyata dulunya hewan sungguhan. 

Usut punya usut, ternyata air danau ini mengandung senyawa alami yang ditemukan dalam abu vulkanik. Ini adalah mineral yang sama yang biasa digunakan orang Mesir untuk mengawetkan mumi. Alkalinitas danau ini mirip dengan amonia, dengan pH antara 9 sampai 10,5, dan suhu air bisa mencapai 60 derajat Celcius.


Tidak ada hewan dapat bertahan hidup di danau ini. Ketika burung dan kelelawar terjun ke dalam danau, tingkat alkalinitas danau membuat tubuh mereka membatu seperti mumi. Sebagaimana dilansir Odiitycentral, hanya hewan invertebrata, alga dan ikan jenis tertentu yang mampu tinggal di dekat tepian danau dan dapat bertahan hidup lingkungan seperti ini.



''"Saya tiba-tiba saja menemukan mumi burung dan kelelawar yang terdampar di sepanjang Danau Natron di Tanzania Utara. Tidak ada yang tahu pasti persis bagaimana hewan-hewan itu mati, tetapi tampaknya sifat air danau yang ekstrem membuat tubuh mereka membatu" kata Nick.

Melihat fenomena itu, Nick kemudian mengumpulkan hewan-hewan yang sudah membatu di tepian danau itu, lalu menempatkan mereka mereka di ranting-ranting pohon agar terlihat seperti hidup. Foto-foto menakjubkan ini, serta beberapa foto lain yang diambil Nick di Afrika Timur akan masuk dalam kumpulan buku terbarunya yang berjudul Across the Ravaged Land.






2. Salton Sea Beach


Pasir danau ini terbentuk dari jasad jutaan ikan yang mati di sana. Bukan cuma itu. Aroma busuk bangkai ikan juga menyebar di sekeliling danau ini. 

Salton Sea Beach adalah nama sebuah danau di California, Amerika. Danau ini terbentuk secara tidak sengaja, ketika sebuah kanal irigasi dari Sungai Colorado hancur diterjang hujan deras. 

Terbentuk pada tahun 1905, air sungai menerobos tepian kanal dan menumpahkan jutaan galon air ke sebuah danau kering di gurun California.

Seperti dilansir odditycentral, Salton Sea Beach sangat populer pada tahun 1950-an dan 1960-an. Danau ini dianggap sebagai suatu keajaiban di padang pasir. Lebih dari setengah juta wisatawan berbondong-bondong ke danau ini setiap tahun. 

Sayangnya, itu hanyalah kejayaan masa lalu. Salton Sea Beach telah dikotori oleh pupuk dan pestisida, yang berasal dari tanah lahan pertanian di sekitarnya. Pada 1970-an, danau ini menjadi benar-benar tidak layak untuk ditinggali oleh makhluk hidup. Garis danau ini bahkan telah dikotori dengan jutaan ikan mati yang berbau busuk.


bagian terburuk dari danau ini bukan terletak pada air atau pasirnya, tetapi sesuatu yang berada di bagian bawahnya. Pengeringan yang terjadi pada danau dapat melepaskan awan debu beracun di seluruh California Selatan.






3. Danau terbening di dunia


Blue Lake adalah sebuah danau air tawar kecil di Nelson Lakes National Park, Selandia Baru. Dalam penelitian yang dilakukan pada tahun 2011, peneliti dari National Institute of Water and Atmospheric Research (NIWA) telah menemukan bahwa danau ini memiliki tingkat kejernihan air hingga kedalaman 80 meter, yang dianggap hampir sama dengan tingkat kejernihan air sulingan. 

Visibilitas Blue Lake bahkan melampaui mata air Te Waikoropupu di Golden Bay yang memiliki visibilitas sampai kedalaman 63 meter. Saat musim semi tiba, danau ini memiliki aliran air dari dari danau tetangganya, Danau Constance. Air akan mengalir melewati puing-puing longsor yang membentuk sebuah bendungan antara dua danau tersebut.


Rob Merrilees dan Dr Rob Davies-Colley, spesialis optik air, kemudian mengadakan studi ilmiah dengan melibatkan ilmuwan NIWA Mark Gall, seorang ahli di instrumentasi laut optik. Setelah melakukan beberapa pengamatan dari atas dengan helikopter, mereka menetapkan bahwa jarak pandang horizontal di danau berkisar 70-80 meter.






4. Danau berwarna merah dan pink



Alam menyimpan berjuta misteri yang sulit diungkap. Dan terkadang, kita sebagai manusia dibuat terkagum-kagum akan fenomenanya. Salah satu fenomena alam yang populer di Australia terjadi di Hutt Lagoon.

Hutt Lagoon, sebagaimana dilansir amusingplanet, adalah danau air asin danau yang berada di dekat pantai, tepat di sebelah utara muara Sungai Hutt, di Australia Barat. Air dari danau ini bisa berubah warna menjadi merah muda atau merah pekat karena adanya dua jenis ganggang yang menghasilkan pigmen organik oranye kemerahan yang disebut Beta-carotene, yang kerap digunakan sebagai pigmen pewarna dalam makanan dan obat-obatan.


Hutt Lagoon sendiri diberi "makan" oleh air laut yang melalui punggungan penghalang, tetapi tingkat penguapan yang cukup tinggi mengakibatkan tingginya tingkat salinitas yang konstan sepanjang tahun. Selama musim panas, sekitar 95% dari permukaan danau menjadi hamparan garam kering.






5. Kelimutu


Kelimutu adalah gunung berapi kecil yang terkenal di Pulau Flores, NTT, dekat dengan kota Moni atau sekitar 50 km ke arah timur Ende. 

Pada puncak gunung berapi, terdapat tiga danau kawah dengan berbagai warna. Meskipun ketiga danau tersebut berbagi puncak gunung berapi yang sama, danau-danau itu secara berkala berganti warna dari merah, biru, dan putih. Maka dari itu, Danau Kelimutu sering disebut Danau Tiga Warna. Kelimutu sendiri berasal dari kata keli yang berarti gunung dan mutu yang artinya mendidih.

Kabut tebal di sekitar gunung berapi Kelimutu juga membawa efek supranatural yang diyakini oleh sebagian besar penduduk setempat. Untuk itu, Danau Kelimutu dibagi menjadi tiga bagian, antara lain danau berwarna biru atau Tiwu Nuwa Muri Koo Fai yang merupakan tempat berkumpulnya roh-roh yang telah meninggal. Menariknya, warna danau terkadang juga bisa berubah menjadi hitam atau hijau muda.


Untuk sampai ke Danau Tiga Warna, Anda bisa melalui Kampung Moni yang berada tepat di bawah Gunung Kelimutu. Di sini, Anda bisa menemukan sekitar 20 homestay yang dikelola sendiri oleh penduduk dengan tarif Rp 25.000-Rp 50.000 per malam atau cottage milik pemerintah yang berkisar antara Rp 75.000-Rp 85.000.






6. Danau gurun terbesar di dunia


Ketika berdiri di tepi Danau Turkana, Anda mungkin berpikir bahwa Anda sedang berada di pantai. Di sini, angin bertiup cukup kencang dan beberapa perahu nelayan tampak tertambat di pinggiran danau. 

Namun, Turkana bukanlah pantai, melainkan danau gurun terbesar di dunia dengan luas mencapai sekitar 7.000 km persegi. Masyarakat setempat menyebutnya Laut Jade karena warna pirusnya yang memesona.

Pantai berbatu adalah rumah bagi kalajengking dan ular berbisa karpet. Pantainya telah mengungkapkan fosil tertua terkenal sisa Homo habilis yang hidup dua juta tahun yang lalu. Hari ini, nyawa lebih dari seperempat juta masyarakat adat dari setidaknya sepuluh suku tergantung pada danau untuk tanaman mereka makanan, penggembalaan ternak dan penyiraman, dan memancing.






 7.Danau Toba

Danau Toba adalah sebuah danau vulkanik dengan ukuran panjang 100 kilometer dan lebar 30 kilometer yang terletak di Provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Danau ini merupakan danau terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara. Di tengah danau ini terdapat sebuah pulau vulkanik bernama Pulau Samosir.
Danau Toba sejak lama menjadi daerah tujuan wisata penting di Sumatera Utara selain Bukit Lawang, Berastagi dan Nias, menarik wisatawan domestik maupun mancanegara.



Diperkirakan Danau Toba terjadi saat ledakan sekitar 73.000-75.000 tahun yang lalu dan merupakan letusan supervolcano (gunung berapi super) yang paling baru. Bill Rose dan Craig Chesner dari Michigan Technological University memperkirakan bahwa bahan-bahan vulkanik yang dimuntahkan gunung itu sebanyak 2.800 km³, dengan 800 km³ batuan ignimbrit dan 2.000 km³ abu vulkanik yang diperkirakan tertiup angin ke barat selama 2 minggu. Debu vulkanik yang ditiup angin telah menyebar ke separuh bumi, dari Cina sampai ke Afrika Selatan. Letusannya terjadi selama 1 minggu dan lontaran debunya mencapai 10 km di atas permukaan laut.
Kejadian ini menyebabkan kematian massal dan pada beberapa spesies juga diikuti kepunahan. Menurut beberapa bukti DNA, letusan ini juga menyusutkan jumlah manusia sampai sekitar 60% dari jumlah populasi manusia bumi saat itu, yaitu sekitar 60 juta manusia. Letusan itu juga ikut menyebabkan terjadinya zaman es, walaupun para ahli masih memperdebatkannya.
Setelah letusan tersebut, terbentuk kaldera yang kemudian terisi oleh air dan menjadi yang sekarang dikenal sebagai Danau Toba. Tekanan ke atas oleh magma yang belum keluar menyebabkan munculnya Pulau Samosir.


Tim peneliti multidisiplin internasional, yang dipimpin oleh Dr. Michael Petraglia, mengungkapkan dalam suatu konferensi pers di Oxford, Amerika Serikat bahwa telah ditemukan situs arkeologi baru yang cukup spektakuler oleh para ahli geologi di selatan dan utara India. Di situs itu terungkap bagaimana orang bertahan hidup, sebelum dan sesudah letusan gunung berapi (supervolcano) Toba pada 74.000 tahun yang lalu, dan bukti tentang adanya kehidupan di bawah timbunan abu Gunung Toba. Padahal sumber letusan berjarak 3.000 mil, dari sebaran abunya.
Selama tujuh tahun, para ahli dari oxford University tersebut meneliti projek ekosistem di India, untuk mencari bukti adanya kehidupan dan peralatan hidup yang mereka tinggalkan di padang yang gundul. Daerah dengan luas ribuan hektare ini ternyata hanya sabana (padang rumput). Sementara tulang belulang hewan berserakan. Tim menyimpulkan, daerah yang cukup luas ini ternyata ditutupi debu dari letusan gunung berapi purba.
Penyebaran debu gunung berapi itu sangat luas, ditemukan hampir di seluruh dunia. Berasal dari sebuah erupsi supervolcano purba, yaitu Gunung Toba. Dugaan mengarah ke Gunung Toba, karena ditemukan bukti bentuk molekul debu vulkanik yang sama di 2100 titik. Sejak kaldera kawah yang kini jadi danau Toba di Indonesia, hingga 3000 mil, dari sumber letusan. Bahkan yang cukup mengejutkan, ternyata penyebaran debu itu sampai terekam hingga Kutub Utara. Hal ini mengingatkan para ahli, betapa dahsyatnya letusan super gunung berapi Toba kala itu.



Itulah ketujuh danau dunia dengan kisah paling menakutkan dunia versi ANEH BIN UNIK, simak terus ANEH BIN UNIK, karena disini kami akan berbagi informasi warisan dunia untuk anda..

Next PostNewer Post Previous PostOlder Post Home

0 comments:

Post a Comment